Sabtu, 03 November 2018

BNN Kembangkan Kemampuan Mahasiswa untuk Menjadi Kader Penyuluh Anti Narkoba

Menindaklanjuti tulisan teaser pada kiriman sebelumnya (https://catatan-aob.blogspot.com/2018/10/teaser-workshop-pengembangan-organisasi.html), di bawah ini ialah laporan lengkapnya. Mari kita simak!!



Yogyakarta. Indonesia Darurat Narkoba telah dicanangkan oleh presiden Republik Indonesia sejak tahun 2014 lalu. Akan tetapi, dari tahun ke tahun angka prevalensi penyalahgunaan narkoba cenderung tinggi, serta jumlah pemakai sebagian besar ialah dari golongan pelajar dan mahasiswa dengan motif alasan coba-coba. Oleh karena itu, dalam upaya menyelamatkan pemuda generasi masa depan ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia bekerja sama dengan instansi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta menyelenggarakan workshop Pengembangan Kapasitas Lingkungan Pendidikan Bidang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada hari Senin dan Selasa tanggal 23-24 Mei 2016. Peserta kegiatan ini terdiri dari perwakilan beberapa mahasiswa perguruan tinggi seperti UGM, UNY, UII, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran, UPY, Univ. Atma Jaya, UMY, UNS , dan UMS.
Foto 1. Peserta dan Narasumber foto bersama dengan membentuk simbol “A” Artipena setelah pemberian materi pada hari pertama 

Untuk kegiatan pada hari pertama (25/5) bertempat di ruang mulltimedia gedung pusat UGM dari pukul  08.30 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Seluruh peserta memperoleh bekal materi penguatan kemampuan dan pemahaman mengenai komunikasi efektif dalam bersosialisasi terkait P4GN, narkoba dalam aspek hukum, adiksi dasar, strategi dan konseptualisasi pengembangan progam P4GN di lingkungan pendidikan, serta kemampuan dasar konselinng bagi mahasiswa terkait P4GN. Dr. Drs. Senawi, MP., sebagai salah satu narasumber, menjelaskan bagaimana menyampaikan pesan yang efektif sehingga tujuan daripada sosialisasi terkait bahaya narkoba dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, juga dalam memerangi bahaya narkoba di lingkungan pendidikan maka antar lembaga pendidikan harus saling berkomunikasi atau melakukan koordinasi dalam upaya sinkronisasi tujuan bersama untuk menyelamatkan sumber daya civitas akademik dari narkoba.
Saat ini, di lingkungan pendidikan tinggi telah terbentuk jaringan mahasiswa antar kampus di Yogyakarta terkait pencegahan bahaya narkoba berupa Virus Biru dan Lembaga Penyuluh Anti Narkoba (LPAN). Tidak hanya itu, di lingkungan direktorat telah terbentuk Artipena (Asosiasi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba) sebagai upaya koordinasi antar kampus di Indonesia dalam memerangi bahaya narkoba.
Foto 2. Sosialisasi dan edukasi mahasiswa kepada salah satu SMP di Surakarta terkait bahaya penyalahgunaan narkoba (24/5)


Kegiatan hari kedua (24/5), seluruh peserta yang telah memperoleh bekal materi dibagi menjadi enam tim untuk praktik sosialisasi serta edukasi kepada siswa-siswi ke beberapa SD, SMP, dan SMA di Surakarta. Sekolah yang dipilih untuk lokasi sosialisasi ini ialah bertempat di daerah Jebres yang memiliki keterkaitan tentang lingkungan penyalahgunaan narkoba serta beberapa efek yang ditimbulkannya. Selain itu, sosialisasi juga dilaksanakan melalui dakwah di 2 masjid dan 2 gereja di Kelurahan Sudirprajan Surakarta. Setelah sosialisasi, bertempat di Balai Kelurahan Sudiroprajan, dilakukan review hasil kegiatan serta diskusi dengan penyuluh dan testimoni mantan pecandu kini membantu dalam penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dr. Sulistiana, M.Si, Kasubdit. Lingkungan Pendidikan BNN, di akhir diskusi mengatakan “Seluruh peserta diminta untuk membuat action plan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan selama dua hari ini, berupa rencana-rencana strategis diserahkan ke wakil rektor bidang kemahasiswaan dari masing-masing kampus untuk segera dilakukan tindakan dalam penerapan P4GN di kalangan kampus”. (aob)
Foto 3. Diskusi hasil sosialisasi dan shring dengan penyuluh dan testimoni mantan pecandu dari Surakarta di Balai Kelurahan Sudiroprajan (24/5)

0 comments:

Posting Komentar