Rabu, 31 Oktober 2018

Lolongan Tuhan di Rerumputan (Puisi)

Lolongan Tuhan di Rerumputan


Teriakannya begitu keras
kadang hanya bumi yang mendengar
langit terlalu tinggi meraih
terhalang juga oleh bisingan suara kendaraan
menerbangkan kabarnya
pada tiap butiran pasir
entah ke mana angin menghantarkannya
karna ia hanya bergerak
tak sesuai kehendak pesannya
meski kadang menghilang
dalam pusaran yang ditelan waktu
menyelimuti suara malam
yang dianggapnya sebagai nyanyian
walau terdengar seperti jeritan
bagi angin, itu seperti lembaran dengan tinta hitam
yang kan segera kusam
walau disimpan dalam diam

Yang jatuh pada rerumputan
tersibak oleh gemercik sisa air hujan
memanggil dengan lantang
meski suaranya tak sekeras langit malam
tetapi ia mencoba untuk mengingatkan
bagaimana dulu angin diciptakan
apakah akan meninggalkan butiran pasir
yang terpaku dibalik rerumputan
bersuara atas nama perdamaian
bernyanyi dengan irama kedamaian
seperti halnya sebuah pujian
yang terdengar seperti di peribadatan
tentang Tuhan yang engkau sayang
meski panggilannya tak kau hiraukan
hanya karena bersembunyi di balik rerumputan


sumber ilustrasi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqXr6plolft2pHzh60GFXPmX4SnahO_2Z1Kewd1QhDfuhz_Xxrd7_lQb6pyc22cx2kTzhCipUCb1dF_D9s0bRpx4HlEPKQJat9vtz95FYSckdGSE2L34Akmz66ljWdLbxhRZWwZnLPkwE/s1600/dew_grass.jpg



0 comments:

Posting Komentar