• Puisi Untuk Hari Tani

    24 September* oleh: Moh Wahyu Sholihuddin

  • Tentang Pancasila dan Kebangkitan Nasional

    Optimalisasi Pemahaman Nilai Pancasila dan Kewarganegaraan: Suatu Upaya untuk Menumbuhkan Harmonisasi Budaya Menuju Kebangkitan Nasional*

  • Teaser Tulisan KKN AOB di Kalimantan Barat 2015

    KKN 2015, Pengabdian?

  • Tulisan Anti NAPZA

    Sosialisasi Melalui Sosial Media sebagai Upaya Penyelamatan Generasi Bangsa dari Bahaya NAPZA

Senin, 17 Desember 2018

Melihat Rindu Dalam Matanya (Puisi)

Melihat Rindu Dalam Matanya

Bagaikan langit,
yang mengatapi bumi
menerpa dalam perjalanan waktu
tiada henti menghidupkan asa
begitu halnya rasa rindu
padamu,
menitipkan pesan
membersamai roda kehidupan
sapaan dalam kiasan kata
melihat akan kenangan lalu
terakhir dalam peraduan rasa
kala menatap bagaimana bersama
melihat
memaknai kembali
mengeja, bahasa dan cerminannya
bagaimana kah bisa sama
dalam sorot pandangannya
adakah titipan rinduku
yang sampai pada kotak suara di benaknya


ilustrasi:
https://cdn-asset.hipwee.com/wp-content/uploads/2017/05/hipwee-StockSnap_5Y2TVGW2D1-750x422.jpg


Kamis, 22 November 2018

Ceritaku Dengannya 1 (Puisi)


Ceritaku Dengannya 1


Cinta,
dalam cerita para remaja
insan yang beranjak dewasa
penuh dengan dengan kejutan adanya
seperti pepatah yang berkata,
mencari jati diri
Tentang apa
dan tentang siapa
dan dengan siapa
bagaimana ku memulainya
ketika pada waktu itu
awal menduduki bangku SMA
putih abu-abu sebagai zirah juangku
Memang membosankan bila hanya mengenyam buku

Dirinya,
Perempuan pertama
yang sedikit mengalihkan perhatianku
dari keriuhan suasana sekolah
meski sambutan hangatku hanya dalam kalbu
kurasakan bagaimana balasan dalam renungan rasa
Sebagai remaja ingin terlihat gagah di matanya
banyak hal ingin kutunjukkan
namun hanya dalam pikiran belaka
tiada aksi dalam nyata
kala itu, aku lebih menyita waktu
menghabiskan luang untuk sebuah pengalaman
menjerumuskan dalam kegiatan keorganisasian
dengan teman-teman dari berbagai kalangan
hingga ku terlena
pada apa yang telah ku pahat dahulu

Entah angin apa yang berbicara
Mendengarnya menjadi milik seseorang
dengan orang sudah lama menjadi temanku
tentu aku ingin terlihat hebat
membiarkan itu berlalu
meski hanya mencuri waktu
dalam kata dalam tatap mata
bercerita tentang kisah
hati ke hati tanpa suara
begitu rahasia dalam rasa

Begitu waktu terus bergulir
setahun dua tahun terlewati
ku diamkannya
hingga ku tahu ia sudah tak dengan temanku itu
tetap ku diamkan dalam kelabu
sampai pada akhir kenangan remaja SMA
ku mulai membuka pembicaraan dengannya
meski tak bertatap langsung
beberapa minggu cair dalam suasana
seperti sediakala
aku dan dia
meski tiada pembicaraan yang menjerumus tentang rasa
akan tetapi, kemudian hilang cerita lagi
Hingga beberapa tahun kemudian
dalam sebuah kamar dunia maya
kini ia sudah ada yang punya
dalam rasa penuh kedewasaan
dalam ikatan penuh pengertian
bukan lagi ikatan seperti masa SMA
ya, ikatan pernikahan
Tak mungkin ku memulai suasana lagi dengannya
semoga benar-benar bahagia
dengan pasangannya
dengan keluarga barunya
itu doaku,
tulus dari hatiku


sumber ilustrasi:
http://desainarena.com/wp-content/uploads/2014/10/Tutorial-photoshop-cara-membuat-foto-siluet-10.jpg

*Sebuah sajak tentang cerita lama,
*puisi apa curhat ini? bhahahahaha...

Selasa, 20 November 2018

Angin yang Menari di Sore Hari (Puisi)

Angin yang Menari di Sore Hari


Menuntun anganku pada sebuah bangku,
ke sana dan berharap mendapat cerita
meski hanya remahan dari drama romansa
tiada yang berbeda,
seperti ketika beberapa tahun yang lalu
Begitu ramai para manusia
yang berseliweran disekitaran
bersama dengan bangku-bangku yang terpatri
di samping gedung yang menghadap ada sebuah taman

Percakapan dan dentuman nada menghiasi suasana
tidakkah yang membawaku ke sini
seperti bayangan akan sunyi
percakapan dan keriuhan
juga terjadi dalam raga ini
hanya saja berbeda bentuk dan pemaknaan
keramaian hanya di dalam pikiran
bercengkerama dengan sisi lain
berdiskusi dengan membisukan mulut
dalam diam yang penuh keramaian
Hanya rasa dan aroma
dari pada angin yang menyelimuti senja
menari seakan mengejek
pada tiap insan yang menyendiri
atau mungkin maksudnya memang menghibur
dengan tarian-tariannya yang penuh kesejukan


sumber ilustrasi: https://madjikanimyang.files.wordpress.com/2010/02/autumn-1.jpg
sebuah sajak jelang senja di bangtem FIB

Sabtu, 17 November 2018

Kilas Balik KKI 2013 Yogyakarta

Selamat yah mene ....
Sebelum membaca lebih jauh, mari kita ketahui lebih dahulu apa itu KKI? dan tentang apa tulisan ini nanti? Dan kenapa cerita lama tahun 2013?
Tulisan ini dibuat untuk menyongsong dan menyemarakkan KKI 2018 yang akan digelar awal Desember nanti di Jakarta sekaligus menyegarkan ingatan akan pelaksanaan sebelumnya.

KKI atau kepanjangan dari Kongres Kebudayaan Indonesia ialah sebuah acara kongres yang membahas tentang budaya yang ada di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pelaksanaan sebelumnya ialah pada tahun 2013 bertempat di Yogyakarta. Lokasi pelaksanaan kongres ini berpindah-pindah tiap periodenya. Untuk tahun 2018 ini, yang sebelumnya hendak dilaksanakan di Bali, akan tetapi Kemendikbud RI sebagai komite pelaksana telah menentukan lokasinya di Jakarta, Kompleks Kemendikbud.
Pada tahun 2013 lalu, kegiatan ini berjalan selama 5 hari, di hari pertama dilakukan upacara pembukaan serta 4 hari kemudian dilaksanakan sidang kongres serta pada malam terakhir dilakukan penutupan. Oleh karenanya banyaknya peserta, maka sidang pada kongres tersebut dibagi menjadi 5 kelas sidang yang masing-masing di tempat yang berbeda. Sidang 1 dan 2 berada di Hotel Saphire, sedangkan Sidang 3, 4, dan 5 berada di Royal Ambarukmo.
Pada setiap kelas sidang, diberikan paparan materi oleh tenaga ahli bidang budaya atau budayawan mengenai permasalahan, perkembangan, dan pelestarian budaya di Indonesia. Selain itu, para peserta sidang juga berkontribusi dalam memberikan sumbang dan masukan pemikiran terkait upaya bagaimana melestarikan kebudayaan di Indonesia.
Strategi-strategi yang disampaikan dan diadu pemikirannya cukup beragam, mulai dari etnik dan musik, toleransi, tinggalan budaya materi, pelestarian adat istiadat, metode pengembangan hasil budaya, dan lain sebagainya.
Untuk melengkapi cerita secara visual, di bawah ini ada beberapa dokumentasi yang sempat penulis abadikan ketika pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia di Yogyakarta tahun 2013. Penulis di sini dulu pernah menjadi salah satu panitia pada bagian LO, yakni menghubungkan para undangan dan pembicara untuk kelancaran pelaksanaan kongres. Akan tetapi pada pelaksanannya ternyata malah nge-handle berbagai macam tugas, seperti LO, administrasi, MC, dan asrot. Sebagai pengalaman saja sih dalam menjalankan tugas.


Rapat koordinasi persiapan Panitia KKI 2013 di Hotel Saphire

Upacara pembukaan KKI 2013, Ambarukmo

Upacara pembukaan KKI 2013, Ambarukmo

Suasana hettics ruang sekretariat

Koordinasi pemateri dan panitia

Suasana salah satu ruang sidang kongres

Suasana salah satu ruang sidang kongres

Mengantar peserta undangan ke penginapan

Gala dinner pdi pendopo Ambarukmo

Peserta dan panitia (notulen) pada salah satu kelas sidang

Pendataan ulang peserta di resepsionis


Enjoy setelah upacara penutupan, panitia mahasiswa (LO dan notulen)


*Lain kali ditambah saya tambah lagi tulisannya ya... bhehehehee

Senin, 12 November 2018

Mengalir Tapi Bukan Air (Puisi)

Mengalir Tapi Bukan Air


Bila ku ingat kembali
cerita tentang masa lalu
bagaimana ia memanggil
dalam nyanyian kalbu
menyeruak pada tiap bagian telinga
sedikit membisukan rasa
pada jiwa yang membungkus kabut

Sibakan angin yang menghampiri
menyapu dan mengusir
pada tiap kabut
yang sembari mengatakan
ceritanya dalam bahasa dan nada
dengan irama yang tiada bisa kubaca
memaksa dalam mengeja
menelusuri pada tiap bagian kulit dan tulang
memberikan cerita
entah bagaimana, ia tetap setia

Hingga malam yang menyapa
membunuh angin dalam peluru senyap
menggantikan selimut
dengan riuh ketenangan
mengiringi dan memandu
dalam kelam yang tak berdendang
begitu terus
berganti, berputar, dan mengalir
seperti roda kincir air
tak kekal apa yang menghampiri
malam pun kan binasa
kala mentari menjemput pagi

credit gambar:
https://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/0a/bf/68/ee/sore-berganti-malam.jpg


Kamis, 08 November 2018

Menanti Kabarmu (puisi)

Menanti Kabarmu

Bangunku,
dalam pagi yang menyinari
melihat sebuah tanda
kehadiran dalam sebuah tulisan
penyemangat bagi insan
mengeja kembali
kalimat lama yang berlalu
dengan tiap kenangan yang terbawa

Ku layangkan kembali barisan kata
pada hari demi hari
sebagai sebuah tanda
dengan mencipta rasa
menumbuhkan asa
meski dengan eja yang begitu terbata
dengan makna ku menguatkannya

Ke mana engkau kini?
menanti dalam layar imaji
memanggil dengan hati
meski memang terlupa atau sengaja
ku menyebutnya dalam setiap doa

sumber ilustrasi: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQEkZqvmFtkjLBsvjJSvWpxFKjYZvH2rWXUqZt377oYZjXQHVsv

Why PUBG? Why?..... AOB Kecanduan Game

Why PUBG? Why?.....Kecanduan Game 

Genap 23 hari sudah (bukannya ganjil ya?) tiba-tiba kecanduan game online, atau permainan daring. Awalnya saya memandang sebelah mata para gamers atau orang yang suka main game online. Begitu juga dengan yang suka menonton video orang bermain game online, bagi saya aneh saja. Bahkan, saya ini belum pernah bermain PS (playstation). Akan tetapi kini semua berubah, setelah saya berkenalan dengan salah satu game online battleroyal PUBG. Tidaaaaaaak...Why PUBG? Why?

Mungkin ini salah satu akibat kalau tidak suka dengan sesuatu itu jangan terlalu, karena kalau sudah terjadi pada diri sendiri akan menjadi sebuah kebalikan. Memang sih, PUBG ini merupakan salah satu game/ game online yang pertama saya mainkan, dan tidak ada game lain lagi. Setelah beberapa hari main PUBG, kemudian install Fortnite, karena memang mirip genre nya. Akan tetapi tidak bisa bertahan pada dalam satu hari, kemudian dihapus. 
sumber gambar: https://andro4all.com/files/2017/12/PUBG-en-Android-700x500.jpg

Mengapa mejadi suka dan kecanduan PUBG?
Saya bermain PUBG jenis Mobile PC di laptop. Ternyata game battleroyal dengan bisa memilih mode solo-duo-skuad merupakan jenis permainan yang cocok. Oleh karenanya membuat saya keterusan untuk main, dan menjadikannya sebuah kecanduan. Kalau sebelumnya ketika buka laptop, yang pertama dijelajahi biasanya dokumen-dokumen atau browser, sekarang adalah game PUBG. Saya menyebut ini menjadi kecanduan karena banyak jam dalam sehari yang termakan untuk bermain PUBG. Ketika sedang tidak bermain, pikiran terus saja berisik dan menyuarakan suara-suara yang membuat bayangan seolah-olah berada di arena perang PUBG. Hal ini sangat mengganggu sebenarnya bagi saya, mengganggu aktivitas lainnya, bahkan jam istirahat. Hal tersebut, seperti kemunculan suara dan bayangan dalam pikiran akan berakhir/ hilang ketika sudah membuka aplikasi game online PUBG ini. 

Selain itu, mungkin kesenangannya ialah pada dua atau tiga hari pertama saya mendapatkan chicken dinner (istilah pemenang dalam game ini) sebagai chicken master dalam mode duo. Hingga pada hari-hari berikutnya menjadi lebih sering untuk mendapat chicken dinner maupun top 10.
chicken dinner pertama

Sebenarnya masih banyak yang belum saya ketahui di game ini, termasuk apa itu BOT, attachment, tempat looting, penggunaan laras panjang, memiringkan badan, dan lain sebagainya. Ketika menggunakan senjata, saya biasanya hanya mencari yang kapasitas coilnya banyak saja. Sedikit cerita saja, di minggu pertama saya dapat Gold, minggu kedua dapat Platinum, dan di minggu ketiga Diamond dan Crown. Ini sudah masuk awal minggu ke empat, "apabila" saya teruskan mungkin akhir pekan ini sudah dapat Ace. Targetnya dulu memang satu minggu naik satu kategori peringkat.

Mengapa kata "apabila" pada paragraf sebelumnya  saya beri petik dua ("__")? Karena hari ini saya mau menghapus atau meniadakan aplikasi game PUBG di laptop. Hal ini saya lakukan supaya tidak ketergantungan lagi atau kecanduan dengan game online, apabila suara pikiran terus berkehendak untuk memainkan, maka saya hanya memberi alternatif untuk bermain di warnet (warung internet) dan itu pun jauh. Katakanlah ini sebagai self punishment saja supaya kegaiatan game tidak mengganggu aktivitas. Hal ini saya lakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, mungkin bisa lama. 

Itu saja dulu cerita saya tentang sebuah game onlen battle royal PUBG. Untuk ke depannya, semoga ketika berhadapan dengan game online jeins ini atau pun yang lainnya tidak menjadi kecanduan, tetapi sebagai "teman" saja. Ini berlaku untuk saya saja. Saya tetap salut kepada professional gamers yang menjadikan game sebagai bagian dari pekerjaan.

Sabtu, 03 November 2018

BNN Kembangkan Kemampuan Mahasiswa untuk Menjadi Kader Penyuluh Anti Narkoba

Menindaklanjuti tulisan teaser pada kiriman sebelumnya (https://catatan-aob.blogspot.com/2018/10/teaser-workshop-pengembangan-organisasi.html), di bawah ini ialah laporan lengkapnya. Mari kita simak!!



Yogyakarta. Indonesia Darurat Narkoba telah dicanangkan oleh presiden Republik Indonesia sejak tahun 2014 lalu. Akan tetapi, dari tahun ke tahun angka prevalensi penyalahgunaan narkoba cenderung tinggi, serta jumlah pemakai sebagian besar ialah dari golongan pelajar dan mahasiswa dengan motif alasan coba-coba. Oleh karena itu, dalam upaya menyelamatkan pemuda generasi masa depan ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia bekerja sama dengan instansi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta menyelenggarakan workshop Pengembangan Kapasitas Lingkungan Pendidikan Bidang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada hari Senin dan Selasa tanggal 23-24 Mei 2016. Peserta kegiatan ini terdiri dari perwakilan beberapa mahasiswa perguruan tinggi seperti UGM, UNY, UII, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran, UPY, Univ. Atma Jaya, UMY, UNS , dan UMS.
Foto 1. Peserta dan Narasumber foto bersama dengan membentuk simbol “A” Artipena setelah pemberian materi pada hari pertama 

Untuk kegiatan pada hari pertama (25/5) bertempat di ruang mulltimedia gedung pusat UGM dari pukul  08.30 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Seluruh peserta memperoleh bekal materi penguatan kemampuan dan pemahaman mengenai komunikasi efektif dalam bersosialisasi terkait P4GN, narkoba dalam aspek hukum, adiksi dasar, strategi dan konseptualisasi pengembangan progam P4GN di lingkungan pendidikan, serta kemampuan dasar konselinng bagi mahasiswa terkait P4GN. Dr. Drs. Senawi, MP., sebagai salah satu narasumber, menjelaskan bagaimana menyampaikan pesan yang efektif sehingga tujuan daripada sosialisasi terkait bahaya narkoba dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, juga dalam memerangi bahaya narkoba di lingkungan pendidikan maka antar lembaga pendidikan harus saling berkomunikasi atau melakukan koordinasi dalam upaya sinkronisasi tujuan bersama untuk menyelamatkan sumber daya civitas akademik dari narkoba.
Saat ini, di lingkungan pendidikan tinggi telah terbentuk jaringan mahasiswa antar kampus di Yogyakarta terkait pencegahan bahaya narkoba berupa Virus Biru dan Lembaga Penyuluh Anti Narkoba (LPAN). Tidak hanya itu, di lingkungan direktorat telah terbentuk Artipena (Asosiasi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba) sebagai upaya koordinasi antar kampus di Indonesia dalam memerangi bahaya narkoba.
Foto 2. Sosialisasi dan edukasi mahasiswa kepada salah satu SMP di Surakarta terkait bahaya penyalahgunaan narkoba (24/5)


Kegiatan hari kedua (24/5), seluruh peserta yang telah memperoleh bekal materi dibagi menjadi enam tim untuk praktik sosialisasi serta edukasi kepada siswa-siswi ke beberapa SD, SMP, dan SMA di Surakarta. Sekolah yang dipilih untuk lokasi sosialisasi ini ialah bertempat di daerah Jebres yang memiliki keterkaitan tentang lingkungan penyalahgunaan narkoba serta beberapa efek yang ditimbulkannya. Selain itu, sosialisasi juga dilaksanakan melalui dakwah di 2 masjid dan 2 gereja di Kelurahan Sudirprajan Surakarta. Setelah sosialisasi, bertempat di Balai Kelurahan Sudiroprajan, dilakukan review hasil kegiatan serta diskusi dengan penyuluh dan testimoni mantan pecandu kini membantu dalam penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dr. Sulistiana, M.Si, Kasubdit. Lingkungan Pendidikan BNN, di akhir diskusi mengatakan “Seluruh peserta diminta untuk membuat action plan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan selama dua hari ini, berupa rencana-rencana strategis diserahkan ke wakil rektor bidang kemahasiswaan dari masing-masing kampus untuk segera dilakukan tindakan dalam penerapan P4GN di kalangan kampus”. (aob)
Foto 3. Diskusi hasil sosialisasi dan shring dengan penyuluh dan testimoni mantan pecandu dari Surakarta di Balai Kelurahan Sudiroprajan (24/5)

Pertemuan (Puisi)

Pertemuan


Aku berlari mengejar hari
Mencari dan berusaha untuk menemui
Tidakkah kau ingat saat yang terakhir di sudut itu
Aku pergi untuk sejenak saja
Tapi engkau menghilang saat ku kembali
Apakah kau pergi bersama perjalanan hari
Tidakkah kau ingin menemuiku
Kepada siapa lagi aku bersedih hati
Letakkan sejenak sayapmu kasih
Meski letihku telah berujung
Ku kan tetap menanti, pertemuan itu

credit ilustrasi: https://airkobokan.files.wordpress.com/2016/12/pertemuan-terakhir.jpg

Rabu, 31 Oktober 2018

Lolongan Tuhan di Rerumputan (Puisi)

Lolongan Tuhan di Rerumputan


Teriakannya begitu keras
kadang hanya bumi yang mendengar
langit terlalu tinggi meraih
terhalang juga oleh bisingan suara kendaraan
menerbangkan kabarnya
pada tiap butiran pasir
entah ke mana angin menghantarkannya
karna ia hanya bergerak
tak sesuai kehendak pesannya
meski kadang menghilang
dalam pusaran yang ditelan waktu
menyelimuti suara malam
yang dianggapnya sebagai nyanyian
walau terdengar seperti jeritan
bagi angin, itu seperti lembaran dengan tinta hitam
yang kan segera kusam
walau disimpan dalam diam

Yang jatuh pada rerumputan
tersibak oleh gemercik sisa air hujan
memanggil dengan lantang
meski suaranya tak sekeras langit malam
tetapi ia mencoba untuk mengingatkan
bagaimana dulu angin diciptakan
apakah akan meninggalkan butiran pasir
yang terpaku dibalik rerumputan
bersuara atas nama perdamaian
bernyanyi dengan irama kedamaian
seperti halnya sebuah pujian
yang terdengar seperti di peribadatan
tentang Tuhan yang engkau sayang
meski panggilannya tak kau hiraukan
hanya karena bersembunyi di balik rerumputan


sumber ilustrasi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqXr6plolft2pHzh60GFXPmX4SnahO_2Z1Kewd1QhDfuhz_Xxrd7_lQb6pyc22cx2kTzhCipUCb1dF_D9s0bRpx4HlEPKQJat9vtz95FYSckdGSE2L34Akmz66ljWdLbxhRZWwZnLPkwE/s1600/dew_grass.jpg



Selasa, 30 Oktober 2018

Jangan Mudah Dikekang (Puisi)

Jangan Mudah Dikekang


Barisan patriot sudah di depan
menyongsongkan matahari untuk kita
padanya kita pertaruhkan
sisa rembulan yang cahayanya bertengger di langit malam
yang ia perjuangkan
bukan untuk kemewahan
kegigihan bukan untuk kegagahan
tetapi untuk keturunan
dari tapak kakinya ku melihat pantun
"tuan yang ingin pergi, jerami yang dibawa pulang,
 kawan titipkan negeri ini, supaya nanti anak cucu bisa senang"

apa itu sebuah kebebasan,
pada kemerdekaan kupertanyakan
Rakit ke hulu dayung ke hilir
bukan melawan arah 
tetapi tujuan yang berbeda
bukankah rantai itu telah dilepas
mengapa masih digantung pada kaki-kaki yang mau menari
apa ia memang suka diikat
walau berjalan hanya pada jerami padi
bekas panen orang dan tuan
hanya membawa langkah
pada tujuan yang suram
entah itu untuk kesenangan

Beranilah laksana pendahulu
agar tiada malu kepada yang terdahulu
tak bisa memang menari di atas air
bila nada percikan yang dibuat
bila gelombang adalah tujuan
jangan biarkan engkau dikekang
pada ladang yang membelenggu kaki
Ingat jerami akan jadi padi lagi


sumber ilustrasi:
 https://d324bm9stwnv8c.cloudfront.net/article/20180919193255.158642109607.png

Rabu, 17 Oktober 2018

Candi Sambisari (Puisi)


Candi Sambisari*

terbangun dari tidur pulasmu
mungkin engkau ingin menikmati udara
serta hiruk-pikuk abad ini
kami singkapkan selimut hangatmu
selimut lahar yang menjagamu
rupamu pun mulai terlihat
cermin kejayaan Mataram
ditemani tiga perwara setia
bersama gelang pagarmu
kau tunjukkan kemegahanmu
            untuk sebentar,
            untuk dikagumi
            untuk sebentar,
            untuk bahan interpretasi
            untuk sebentar,
            untuk diteliti
            untuk sebentar, ya untuk sebentar
usiamu yang semakin renta
mungkin tulangmu mulai rapuh
tak kuat menahan terjangan hujan
tak tahu berapa lama
bertahan dari sinar surya
yang menjadi tenda di waktu siang





*Puisi pernah dimuat dalam Majalah Berkala mahasiswa arkeologi UGM
Keterangan foto: Candi Sambisari (dok.Wahyu)

Kamis, 11 Oktober 2018

Bukan Taruhan (Puisi)

Bukan Taruhan
Berkutat dalam perang rindu
antara waktu dan rasa haru
jelmaan ruang sirna
melihatnya dalam rekaan kata
bertaruh pada masa yang dilewati
pada kata yang dieja
mana yang bisa mendiami kalbu
dia yang terpahat
atau waktu yang begitu tekad
menjadi mesin pembersih dalam relief
mana rasa yang tertinggal
dan tak dijemput oleh tuannya
dia juga tiada yang tau
kepada doa yang dilantunkan
isi dari harapan yang nyata
bagaimanakah dengan rasa yang dimilikinya
apakah sama dengan penunggu senja
apakah bisa bertaruh pada fajar dan mega
yang hanya sebatas bayang sang surya
ini tentang hubungan
akan mati bila kalah taruhan
terutama pada purnama bersayap waktu
simpan saja dalam saku
kelak angin mengirimkan kabar
pada tiap insan penyabar
dalam bisikan yang tak perlu didengar


Rabu, 10 Oktober 2018

Teaser Workshop Pengembangan Organisasi Anti NAPZA di Lingkungan Perguaruan Tinggi

Teaser Workshop Pengembangan Organisasi Anti NAPZA di Lingkungan Perguaruan Tinggi
(panjang amat kak judulnya)

Mei 2016. BNN RI bidang Pendidikan mengadakan workshop pengembangan dan pelatihan kepada organisasi di lingkungan perguruan tinggi di wilayah DI Yogyakarta dan Solo. Kegatan dilakukan guna memberikan edukasi bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan oleh para akadmisi. Selain itu juga ada aksi lapangan berupa sosialisasi ke sekolah-sekolah di Surakarta.
Penasaran?
Stay tune ya !!!
hehehe

Teaaser mulu, kapan tulisan lenngkapnya?!!! hehehe
sabarrr


Selasa, 09 Oktober 2018

Para Pejuang Para Games 2018 (Puisi)

Para Pejuang Para Games 2018

Membuka jendela dengan suara
memasukkan sinarNya dalam asa
memupuk diri dalam cita
memaknai hidup dengan mutiara
menguatkan hati seperti zirah baja
Engkau berlari dengan sayap tekadmu
berpeluh dengan semangatmu
berbeda bukan hambatanmu
mutiara yang indah capaianmu
berkarya, menggapai cita yang ada di benakmu

Bersatu dalam semangat Pancasila
demi negeri yang tercinta
mematahkan rintangan berduri
tanpa rasa takut 
berjuang dengan segala kemampuan
dunia melihat kehebatan
jiwa kesatria itu padamu
para pembela nama bangsa
engkau buktikan pada kami
batas cuma di benak kami
dalam setiap keringatmu
mencipta inspirasi baru
engkau yang berjuang
engkau yang menghapus rintangan
terima kasih kami doakan
karna engkau memang membanggakan





Jumat, 05 Oktober 2018

Labuhan kata (Puisi)


Labuhan kata

Dua kata terakhir
Yang terucap dari setiap nyanyian jiwa
Merasuk pada bait-bait asa
Asa tanpa suara
Melirik barisan dalam eja
Tiada yang pantas untuk dikenang
Meski kata itu mengharukan
Tiada terucap oleh jiwa
Meski besar makna harafiahnya
Dibuat karena keinginan saja
Melengkapi yang ada
Untuk dikenang
Dalam lantunan pengulangannya

Kamis, 04 Oktober 2018

Kacamata Kuda (Puisi)

Kacamata Kuda

Mari berjalan
bersama membuat cerita
dalam sejarah yang patut dikenang
Mari menghayati
untuk apa kita bersama
menelisik kekurangan diri
sebagai bekal kita nanti
Mari mengatur laku
supaya tak salah dalam berkata
dalam bertindak pada impian yang dituju
kita berikan cerita pada anak cucu
Jangan melihat sebelah mata
entah benar atau salah
kita tak mau melihat makna
tak selamanya gelap untuk dicerca
adakalanya membantu tidur kita

Rabu, 03 Oktober 2018

Tangisan Angin (Puisi)

Tangisan Angin

Terkubur lagi
barisan lalu lalang yang mengingatkan
sudi kiranya membaca lagi
tertimbun peluh yang terus menetes
tiap tetesan yang memberi makna
entah menyegarkan atau membisingkan
pada lembaran waktu yang berjalan
Tertimbun lagi
basah-basahan kartu
yang seharusnya tetap kering untuk dijaga
entah apa yang membuatnya demikian
tiada daya pita merekam kata
hanya jika ia berkata
berpikir dalam kata
bermakna dalam hidupnya
Hanya angin yang tak bersuara
merekam dalam diamnya
entah beban atau rekaan
tidak ada yang mau mengerti padanya
biarlah ia menjadi data
dalam lantunan gejolak dunia
meski ia menangis pun
tiada yang akan dengannya
Hanya dari Yang Maha Kuasa

Selasa, 02 Oktober 2018

Nek Sawak 1 (Puisi)

Nek Sawak 1*

Akar
Daun
Batang
Lebat
Air
Hutan
Menikmati
Mengagumi
Mengabdi
Pada bumi pertiwi
Pada tanah Kalimantan
Untuk beberapa saat ini
Belajar dan mencari tahu
Tentang semuanya
Yang terlihat mata
Dan yang tersirat
Lupakan sejenak yang biasa
Nikmati yang ada
Melihat dengan mata
Bagaimana adanya
Melihat dengan hati
Bagaimana rasanya
Lama tak terasa lama
Singkat tak terasa singkat
Bukan sekilas
Bukan menetap
Keterbatasan, menjadikan kesederhanaan
Meningkatkan kepekaan
Naluri dan hasrat
Menjadi kendali dalam berburu
Berburu mencari sumber penghidupan

* Puisi ini ditulis pada jam 16.59 pada 9 Juli 2015 di balkon rumah Bapak, Nek Sawak, Melawi Makmur, Meliau, Sanggau, Kalimantan Barat. Ditulis ketika pada  masa KKN-2015 KTb


Kafe Internet SuperHotspot Timoho (Review)

Sebelumnya, tulisan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan penulis ketika hendak mendaftar sebagai calon pegawai atau operator di MerapiOnline.Corp superhotspot. Tugas tersebut ialah membuat kritik dan saran untuk Superhotspot Cabang Timoho, oleh karena itu langsung saja mari kita simak ulasan penulis berikut.
SuperHotspot Cafe Timoho (Net City lantai 2)

Sebelumnya tulisan ini nanti intinya ialah untuk memberikan kritik dan saran atau masukan kepada Superhotspot Internet Learning Cafe (yang selanjutnya akan disebut sebagai SH Timoho dalam artikel ini), khususnya untuk cabang yang berada di Timoho yang beralamatkan di Jalan Timoho No. 101C Yogyakarta. Sebelum memberikan kritik dan saran, akan dijelaskan secara singkat dulu mengenai deskripsi dari konsep SH Timoho ini. Penulis yang biasanya menggunakan tempat nongkrong di SuperHotspot Luxury (jalan Kaliurang) kini mencoba kutuk menikmati dan merasakan pelayanan dan fasilitas di SH Timoho ini. Konsep Internet Learning Cafe yang kini diusung SuperHotspot bisa terbilang kekinian, baik dari segala sisi. Pertama kali masuk, memang suasana kurang terang, karena apesnya pas mati listrik ketika penulis pertama kali datang, jadi untuk ruangan indoor terlihat remang-remang. SH Timoho ini terdiri dari dua jenis ruangan yang bisa digunakan oleh konsumen/ pengunjung, yakni outdoor dan indoor. SH Timoho yang berada di sebelah selatan Rumah Sakit Happyland ini untuk outdoor menyuguhkan pemandangan hijau kota Yogyakarta dan area parkir di depan bangunan gedung kafe ini. Suasana outdoor ini bagus dinikmati ketika berkunjung pada siang hari, terutama pengunjung yang tidak terpengaruh untuk suhu udara hangat, dengan pencahayaan langsung dari alam. Meja kursi yang tersedia di outdoor ialah meja yang keras, serta disediakan colokan (stop kontak) di setiap mejanya, hal ini yang digandrungi oleh masyarakat kekinian bila berkunjung ke suatu tempat (tempat nongkrong).
Desk pemesanan 

 Untuk bagian indoor, SH Timoho menyajikan bentuk arsitektur yang berbeda. Fasilitas full AC dan aroma parfum disediakan di ruangan indoor ini. Ruangan indoor yang berbentuk persegi dan mempunyai 4 sisi ini menyajikan keunikan gaya bentuk pada setiap sisinya. Sisi utara, yang memiliki gaya yang khas dengan hiasan bulat-bulat berupa potongan melintang batang pohon, serta garis-garis vertikal. Kemudian juga ada blok dinding bagian hitam dengan hiasan siluet. Si utara ini juga terdapat fasilitas toilet dan mushola sebagai tempat ibadah. Yang kurang dari sisi utara ini ialah tempat tempat ibadah yang seharusnya diperluas sedikit. Pada sisi timur, yang merupakan bagian penghubung dengan ruangan outdoor, memiliki bentuk arsitektur yang simpel dan elegan. Pada dinding sisi timur ini berupa dinding transparan kotak-kotak dan teruat dari kaca. Apabila pelanggan yang ada di dalam melihat bagian timur ini akan terasa sedikit silau pada siang hari, karena kebetulan bangunan ini menghadap ke timur. Namun hal ini diakali dengan memberikan aksen tiga kotak warna cokelat pada sisi timur. Pada sisi selatan, sisi ini berbeda dengan bagian lainnya, karena pada sisi ini tempat duduk berupa sofa panjang. Selain itu, dari desain dinding dan hiasannya berbeda dan menarik. Ada banyak jenis hiasan pada sisi selatan ini. Terdapat balok-balok kayu persegi panjang yang disusun vertikal dan horizontal pada bagian, pigura-pigura kalimat dan tokoh-tokoh, serta pot, botol-botol, serta toples, serta lukisan dinding. pada bagian bawah juga terdapat banyak hiasan pot berisi bunga/tanaman plastik Yang kurang pada sisi selatan ini ialah, ialah karena hiasannya terlalu banyak, terutama bagian timur, jadi terlihat ndrembel.
Hiasan indoor
suasana dinding sisi lain

Untuk sisi barat, pada ruangan ini berupa meja kasir, dapur, tempat karyawan menyajikan makanan dan minuman. Terdapat juga mesin kopi serta rak roti. Pada bagian atas sisi barat ini terdapat pajangan daftar menu serta berapa ilustrasi menu yang disediakan. Ruangan indoor ini memiliki pencahayaan yang bagus, tidak terlalu terang, serta tidak remang-remang. Pada bagian atas terdapat lampu tempel dan lampu gantung desain yang menarik.
Hiasan dinding

hiasan lantai
Untuk layanan jaringan internet nirkabelnya, Superhotspot memang sudah tidak diragukan lagi kecepatannya. Akan tetapi untuk pelayannya ada perlu sedikit catatan. Bagi pengunjung yang memesan minuman atau hanya minuman, maka pemesan akan dipanggil ketika pesanan sudah jadi. Bagi penulis ini sedikit mengganggu terutama bagi pengunjung berada/ duduk di sisi barat atau dekat kasir, karena karyawan memanggil dengan keras, dan akan lebih baik bila semua pesanan diberikan nomor pesan dan pesanannya diantarkan ke tempat duduk pengunjung. Untuk masalah waktu, hal ini tentu dapat diatasi karena jumlah karyawan yang tidak sedikit.
Aktivitas pengunjung
Pada bagian fasilitasnya, untuk meja kursinya, menggunakan kursi yang kurang nyaman terutama ketika digunakan untuk mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Jadi akan terasa cepat lelah karena bentuknya kurang ergonomis. Untuk toiletnya sudah bagus tapi jumlahnya sangat terbatas. Untuk makanan dan minuman yang disajikan, bisa dikatakan harganya terbilang cukup maha, mungkin hal ini sebanding dengan fasilitas yang diberikan. Akan tetapi yang disayangkan ialah untuk penyajian minumannya, tidak ada yang menggunakan gelas atau cangkir, tapi memakai paper cup dan gelas plastik. Sebenarnya pengemasan ini akan mengurangi rasa sekian persen dari minuman yang disajikan. Sebelumnya penulis juga sering ke Superhotspot Luxury yang berada di Jalan Kaliurang, di sana minumannya tidak disajikan dengan wadah plastik, melainkan gelas kaca atau cangkir keramik, kecuali air mineral dam kemasan botol. Untuk buku menu, jumlahnya sangat terbatas sehingga membuat pengunjung mesti antre dua kali, meskipun sudah disediakan papan menu besar di atas kasir.
Hiasan dinding sisi lain
Dan yang terakhir, karena ketika penulis datang untuk pertama kali ketika mati listrik, sebaiknya SH Timoho ini juga memiliki genset sehingga dapat menggunakan cadangan energi listrik ketika dibutuhkan. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas dari fasilitas yang telah disediakan.