• Puisi Untuk Hari Tani

    24 September* oleh: Moh Wahyu Sholihuddin

  • Tentang Pancasila dan Kebangkitan Nasional

    Optimalisasi Pemahaman Nilai Pancasila dan Kewarganegaraan: Suatu Upaya untuk Menumbuhkan Harmonisasi Budaya Menuju Kebangkitan Nasional*

  • Teaser Tulisan KKN AOB di Kalimantan Barat 2015

    KKN 2015, Pengabdian?

  • Tulisan Anti NAPZA

    Sosialisasi Melalui Sosial Media sebagai Upaya Penyelamatan Generasi Bangsa dari Bahaya NAPZA

Rabu, 30 Januari 2019

Beberapa Hal (Puisi)

Beberapa Hal


Beberapa hal yang perlu diketahui
tetapi tidak diajarkan
beberapa hal yang perlu diketahui
tetapi tidak dipublikasikan
beberapa hal yang perlu diketahui
tetapi disembunyikan

beberapa hal perlu dilakukan
tetapi tidak direncanakan
beberapa hal perlu direncanakan
tetapi tidak dipertimbangkan
beberapa hal perlu dipertimbangkan
tetapi tidak dilakukan

hanya karena beberapa hal
menjadi penghambat akan sesuatu
hanya karena beberapa hal
memicu terjadinya sesuatu
hanya karena beberapa hal
mematikan sesuatu

hanya karena sesuatu hal
bukan berarti beberapa hal tidak dilakukan
hanya karena sesuatu hal
bukan berarti beberapa hal yang lain tidak diikutsertakan

hanya karena,
bukan berarti,
seperti sebuah kalimat yang harus disempurnakan
seperti sebuah paragraf untuk tidak dipincangkan
seperti halnya puisi ini,
bukanlah suatu hal yang menghambat beberpa hal yang lain
meski tanpa maksud dan isi
biarkanlah hal lain yang mengerti


sumber ilustrasi:
http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/intisarifoto/original/18157_ketahuilah-beberapa-hal-tentang-hidup-berikut-ini-2.jpg

Jumat, 25 Januari 2019

Jangan Protes (Puisi)

Jangan Protes 

Bolehkah aku berteriak?
Melepaskan kejengkelan yang menyibukkan pikiranku
Inginku terbang ke angkasa yang tinggi
Atau pergi jauh ke dalam belantara
Melampiaskan semuanya
            Ku mau adukan
            Ku mau tanyakan
            Ku mau terikkan
            Pada alam, pada langit atau pada belantara
            Apa ini?
Kaki-kaki kecil dan tangan mungil
Pemegang suara kecil, bahkan tidak ada
Kolong jembatan jadi peristirahatan
Pinggir sungai jadi tempat yang damai
            Si Kecil yang harusnya bersama teman-teman yang lain      
            Duduk menerima pelajaran dari sang guru
            Harus berlusuh baju berlusuh badan
            Untuk memperoleh perpanjangan kehidupan
            Benar, kehidupan yang sedikit lebih lama saja
            Yang mereka inginkan
            Bukan lebih layak yang seperti kita egokan
Tak peduli di mana bisa ditemukan
Bersuara di jalan
Tak jarang yang menerima asap perenggut nyawa dari para pemilik kendaraan
Di tempat sampah,
Di mana mencari sesuatu barang yang mungkin dapat memberi upah setelah di bawa ke tempat penadah barang yang di sebut sampah
Indahkah ini?


sumber foto:
 https://www.suarapemredkalbar.com/as-assets/images/news/IMG_20171006_5d28086577_1507260061.JPG

#Hanyalah sebuah puisi lama yang telah saya tulis di tahun 2011



Rabu, 02 Januari 2019

Berdamai dengan Waktu (Puisi)

Berdamai Dengan Waktu

Engkau diam
ia tetap berjalan
engkau merangkak
ia terbang
begitu keras
tidak untuk ditakhlukkan
menelusuri roda jaman

bila engkau sanggup mengikutinya
entah untuk berapa dekade
jangan kau bersikeras melawannya
karna ia memang selalu mengiringi
dengan begitu
sanggupkah engkau mengiringinya

meski tiada terbantah
kandasnya di tengah
dalam pisah sambutnya
selalu bergandengan
berdamai,
dengan waktu

ilustrasi: https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/02/22/40422-perjalanan-lintas-waktu.jpg